Senin, 27 Januari 2020

Pengajaran Buah Umur Dini: Ini Beda PAUD, Playgroup, dan TK



Pengajaran merupakan hal khususnya yang perlu diemban tiap-tiap buah hati, sebab benar-benar memberi pengaruh masa depannya kelak. Malah berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), buah hati-buah hati yang dimasukkan ke preschool atau pengajaran buah hati umur dini akan mempunyai kecakapan membaca yang lebih bagus, kosakata yang lebih kaya, dan kecakapan dasar matematika yang lebih bagus.

pengajaran buah hati umur dini

Kesadaran ini bahkan rupanya meningkat, seiring dengan banyaknya ayah dan ibu yang menyekolahkan buah hati-buah hati mereka semenjak balita. Di Indonesia sendiri, ada banyak sekolah yang sudah dibangun untuk memfasilitasi pengajaran buah hati umur dini. Mulai dari PAUD, playgroup, sampai TK.

Seketika apa bedanya ketiga sekolah hal yang demikian? Pertanyaan itu mungkin kerap kali timbul. Coba yuk, pahami istilah-istilah pengajaran buah hati umur dini hal yang demikian supaya kau yang sejenak lagi bakal menyekolahkan buah hati lebih gampang untuk menentukannya!

1. PAUD
PAUD merupakan akronim dari Pengajaran Buah Umur Dini. Berdasarkan undang-undang pasal 28 Sidiknas nomor 20/2003, PAUD merupakan tingkatan pengajaran yang diberi sebelum buah hati menjelang pengajaran dasar, yaitu saat masih berusia 1-8 tahun.

Dalam tingkatan sekolah yang juga diketahui dengan istilah pre-school ini, buah hati umur dini akan dikenalkan dengan nama warna (merah, biru, kuning, dan lain-lain), wujud (bulat, segi tiga, persegi, dan lain-lain), serta obyek (seperti komponen tubuh yaitu, tangan, kaki, mata, dan lain-lain).  Kecuali itu, buah hati juga dibiasakan belajar bagaimana metode berkomunikasi dengan lingkungannya dan mencontoh instruksi simpel.

2. Playgroup
Sesudah via tingkatan PAUD, ayah dan ibu yang ingin melanjutkan sekolah umur dini buah hatinya dapat melanjutkan ke tingkatan playgroup. Masih digolongankan pengajaran non formal, golongan bermain ini diperuntukkan bagi buah hati berusia 2-4 tahun.

Buah-buah hati yang teregistrasi dalam playgroup lebih diajar untuk memaksimalkan motorik, kecerdasan emosial, serta metode bersikap dan bertindak. Pembelajarannya bahkan memakai cara bermain yang konsisten menyenangkan.

3. TK
Berbeda dari golongan bermain, TK atau taman kanak-kanan termasuk dalam institusi pengajaran formal. TK merupakan tahap berikutnya saat buah hati sudah lulus dari golongan bermain dan dialamatkan untuk buah hati umur 4-6 tahun.

TK mempunyai kurikulum yang beraroma akademis. Tujuannya supanya buah hati lebih siap menghadapi pengajaran sekolah dasar. Karenanya di sini, buah hati mulai diajar pembelajaran-pembelajaran kognitif seperti berhitung dan membaca. Dengan kesibukan rutin ini, otomatis mereka juga dapat membiasakan diri untuk lebih disiplin, lebih-lebih dalam melaksanakan rutinitasnya di sekolah seperti bangun pagi dan berkesibukan sampai separuh hari.

Padahal buah hati telah disekolahkan semenjak umur dini, tidak berarti peran ayah dan ibu telah tergantikan setengahnya. Pendidikan dan ayah konsisten patut memantau kesibukan mereka, mengukur metode belajar, serta memandunya ketika bersosialisasi. Apa yang telah diajar bahkan, masih perlu kita ulang kembali di rumah sampai buah hati terbiasa menanamkan hal-hal positif dalam hidupnya.

Tugas mengajar buah hati tetaplah patut dibatasi ayah dan ibu sebagai ‘tangan pertama’. Selebihnya, PAUD dapat menjadi partner bagi ayah dan ibu.

Pro dan Kontra Pengajaran Umur Dini
Beberapa ayah dan ibu tentu mengharapkan pengajaran terbaik untuk buah hati. Seluruh ayah dan ibu ada yang memilih untuk menyekolahkan buah hati mereka ke institusi pengajaran sedini mungkin, meskipun yang lain justru menundanya hingga buah hati cukup usia supaya seketika masuk TK. Dalam artian, tidak seluruh ayah dan ibu sepakat dengan ‘konsep’ pengajaran buah hati umur dini.

Pro-kontra yang paling kerap ditemui merupakan problem tarif. Tapi pasti tahu bila tarif sekolah itu tak murah. Cara, bila patut mengeluarkan uang sampai puluhan juta untuk hal yang hakekatnya dapat dipelajari buah hati dari rumah, tentu rasanya kurang worth it.

Banyak ayah dan ibu yang kemudian mulai bertanya-tanya, apakah pengajaran prasekolah adalah suatu keperluan atau ‘kewajiban’? Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 seputar Pendidikan Pengajaran Nasional (Sisdiknas) pasal 1 butir 14 diceritakan, “Pengajaran buah hati umur dini merupakan suatu upaya pembinaan yang dialamatkan terhadap buah hati semenjak lahir hingga dengan umur enam tahun yang dilaksanakan melewati pemberian stimulan pengajaran untuk menolong pertumbuhan dan perkembangan lahiriah dan rohani supaya buah hati mempunyai kesiapan dalam menjelang pengajaran lebih lanjut.”

Bagian ini terkait pula dengan fakta yang mengucapkan bahwa, otak si kecil akan menempuh 90% dari ukuran milik orang dewasa pada umur lima tahun. Makanya tahun-tahun pertama kehidupan mereka merupakan masa yang benar-benar penting untuk diberikan asupan pengajaran, padahal sifatnya non formal. Dengan kata lain, PAUD menawarkan benefit dari pelajaran yang mungkin kurang dapat sepenuhnya ayah dan ibu lakukan di rumah. Tapi bila kita merupakan working parents, di mana waktu full dengan buah hati cuma ketika weekend saja.

 khususnya dari pengajaran umur dini merupakan pengajaran yang dilaksanakan untuk memaksimalkan kecakapan sosial dan emosionil buah hati. Sementara pengajaran formal ketika TK, akan menyempurnakan tingkatan pengajaran sebelumnya dengan lebih memacu buah hati di bidang akademis.

Cara, seluruh keputusan konsisten ada di tangan masing-masing ayah dan ibu. Intinya bila punya budget lebih untuk menyekolahkan buah hati sedari umur dini, kenapa tak?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar